Jarak jauh gak jadi halangan.
Masalah yang dialami oleh mereka yang memiliki hubungan cinta jarak jauh alias LDR (Long Distance Relationship) so pasti jarak. Yang namanya lagi dimabuk cinta pengennya selalu bersama, ngelakuin aktivitas sama-sama, jalan, makan, kencan, nonton, maunya selalu sama-sama. Tapi kadang masing-masing punya cita-cita sendiri yang untuk meraihnya mengharuskan pasangan harus berpisah tempat / kota. Sedih sih emang tapi itu kadang harus dijalani..
Berpisah jarak itu berat. Gak semua orang punya kemampuan untuk menjalani hubungan cinta jarak jauh alias LDR, karena jarak yang jauh itu bikin gak ku..ku..deh. Gak kuat nahan kangen, gak kuat pengen ketemuan, gak kuat nunggu dan gak kuat setia (nah lho). LDR menguji kesetiaan cinta seseorang. Yang deketan aja belum tentu lanjut, belum tentu bisa setia, belum tentu gak selingkuh, apalagi yang jauh.
Padahal sebenarnya kalo mo selingkuh, selingkuh aja gak perlu jarak jadi kambing hitam, gak perlu jarak jadi halangan. Begitu juga rasa cinta dan kesetiaan gak dibatasi oleh jarak. Karena cinta bisa menembus waktu apalagi cuma jarak !!
Apa kata quotes?
DISTANCE DOESN'T SEPARATE PEOPLE
(Jarak tidak menjauhkan orang)
SILENCE DOES
(Kebisuanlah yang menjauhkan orang)
Jarak gak memisahkan seseorang.
Sebenarnya jarak yang jauh gak memisahkan seseorang. Kita bisa tetap merasa dekat dengannya meskipun dia gak ada di samping kita. Seperti halnya kita bisa dekat dengan Tuhan meski kita gak melihatnya. Karena kita meyakini bahwa Tuhan akan selalu ada di dekat kita, selalu bersama kita, selalu mencintai kita.
Begitu juga dengan orang kesayangan yang berada nun jauh di sana, terpisah jarak ribuan kilometer. Karena keyakinan bahwa meskipun secara fisik dia gak ada, tapi hati kita selalu bersamanya, doa kita selalu terpanjat untuknya. Apalagi zaman sekarang dimana teknologi informasi udah canggih, kita tetap bisa berkomunikasi dengan orang terkasih yang jauh di sana, lewat sambungan internet atau telepon jarak jauh.
Jadi yang membuat kita terpisah dan berjarak dengan seseorang bukan jarak itu sendiri tapi kebisuan kita terhadapnya. Biasanya kalo lagi marahan kita suka diam-diaman kan? Gak negor, gak nanya kabar, gak nelpon (namanya juga lagi marah), meskipun sebenarnya dalam hati pengen banget melakukan itu, tapi kan gengsi..!! Kediaman atau kebisuan itu yang membuat kita berjarak satu sama lain. Gak ada komunikasi, hanya pikiran dan prasangka yang ada di kepala kita. Akhirnya kita secara gak sengaja menjauhkan diri darinya, orang yang kita sayang..
Biasanya kita 24 jam update hal-hal yang ada kaitannya dengan orang terkasih tapi kalo lagi marahan biasanya jadi kupdet (kurang update). Fokus jadi berubah, melakukan hal-hal lain yang gak terkait dengannya. Makan sendiri, ngumpul bareng temen segang, sibuk ngerjain tugas. Akhirnya kita jadi berjarak dan saling menjauh.. meskipun sebenarnya dia ada di dekat kita. Bener bukan?
Jika ingin hubungan gak berjarak, perbaiki komunikasi dengannya. Marah bukan berarti putus komunikasi. Justru karena marah, maka harus komunikasi, biar marahnya gak berlarut-larut dan bisa merajut kemesraan kembali. Marah bikin kita saling jauh. Apa memang itu yang diinginkan? Kok kayaknya bukan ya..??
Dalam hidup berumah tangga pun begitu. Miskomunikasi bisa bikin jarak antara suami isteri. Jika terus dibiarkan bisa terjadi salah paham dan prasangka berlebihan. Jadi jaga terus komunikasi dengan pasangan. Karena sesungguhnya komunikasi itu yang saling mendekatkan.
Salam...