Pintar belum tentu bijak
Banyak orang pintar, lulusan sekolah ternama dengan banyak gelar, ahli di bidangnya, sering dipanggil untuk ngasih ceramah, tapi belum tentu bijaksana. Jika orang pintar belum tentu bijaksana maka orang bijaksana pasti pintar. Karena butuh kecerdasan untuk menjadi bijaksana.
Jadi orang pintar itu bagus. Tapi yang paling bagus sebenarnya adalah jadilah orang yang bijaksana. Karena orang yang bijaksana selalu mampu melihat dunia bukan hanya dari kacamata kecerdasan orang pintar tapi dari kacamata orang awam pada umumnya. Lebih banyak pertimbangan daripada sekedar tindakan semau gue.
Apa kata quotes?
A SMART PERSON KNOWS WHAT TO SAY
(Orang pintar tahu apa yang dikatakannya)
A WISE PERSON KNOWS
WHETHER TO SAY IT OR NOT
WHETHER TO SAY IT OR NOT
(Orang bijak tahu apa harus mengatakannya atau tidak)
Orang pintar selalu tahu apa yang dikatakannya.
Orang pintar biasanya memiliki keahlian dan jika disuruh berbicara mengenai keahliannya dia pasti bisa menjelaskannya secara detail. Karena punya ilmunya dia bisa menjelaskan dengan gamblang, bisa menjawab banyak pertanyaan yang terkait dengannya.
Orang pintar tahu bahwa dia harus mengatakan apa yang dia tahu pada orang lain agar ada transfer ilmu, agar orang lain juga tahu. Apapun yang ada di benaknya harus diungkapkan agar orang lain tahu apa yang ada dipikirkannya. Persoalan ucapan / kata-katanya itu bermanfaat atau tidak bagi orang lain itu gak penting. Apakah ucapannya menyinggung perasaan orang itu bukan urusannya, karena fakta / kenyataan harus diungkapkan secara jelas..
Pikiran harus bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena hanya lewat kata-katalah pikiran dapat dijelaskan secara jelas dan diharapkan bisa dipahami orang lain...
Orang bijak hati-hati dengan ucapannya.
Jika orang pintar selalu tahu apa yang diucapkannya, melontarkan ucapan itu dengan gamblang agar orang lain tahu apa yang dipikirkannya, orang bijak juga tahu apa yang akan diucapkannya. Tapi beda dengan orang pintar, orang bijak hati-hati dengan ucapannya.
Karena dia tahu betul bahwa kata-kata bisa lebih tajam dari pedang. Sekali melukai hati seseorang akan terus menerus berada di dalam sanubarinya, susah untuk menghilangkannya meskipun lewat kata maaf yang tulus.
Sekali kata terucap dan terdengar oleh telinga orang lain maka susah untuk menariknya kembali. Karena itu sebelum berucap orang bijak memikirkan apakah ucapan itu bermanfaat, apakah ucapan itu patut didengar orang lain, apakah ucapan itu tak menyinggung perasaan orang lain?
Jadi apapun yang keluar dari mulutnya sudah melalui saringan. Apapun yang dikatakannya hanyalah yang bermanfaat, yang patut/layak didengar dan gak menyinggung perasaan orang lain.
Salam...
No comments:
Post a Comment