Wednesday 8 February 2017

Kumpulkan Momen, Bukan Materi

Abad materialisme menjajah kita.


Materi adalah hal-hal yang bisa kita lihat dan sentuh secara fisik. Seperti baju, sepatu, tas, kendaraan, uang. Kebanyakan kita ngabisin waktu 24 jam sehari semalam ujung-ujungnya ngejar materi ini. Karena kita nganggap hidup kita gak sempurna kalo gak dilengkapi dengan materi berlebih. Berapa banyak orang yang siap sedia lembur demi tambahan uang di kantong. Berapa banyak orang yang nyambi, cari kerjaan sampingan demi dapat segepok rupiah. Berapa banyak orang yang waktunya habis di pekerjaan. Bahkan ada sebagian lagi yang rela melakukan kejahatan, rela merugikan orang lain bahkan rela menjual harga diri dan menggadaikan kehormatannya demi materi. Ya.. materi menjadi sesuatu yang sangat penting di abad materialisme seperti sekarang ini

Mengapa materi menjadi begitu penting, bahkan lebih penting dari harga diri dan kehormatan? Karena banyak orang yang justru menempatkan harga diri dan kehormatannya pada materi. Mereka menganggap diri penting dan hebat jika punya banyak materi. Mereka merasa berhak sombong hanya karena kaya. Mereka merasa boleh menghina orang lain hanya karena miskin. Mereka merasa berharga jika punya banyak uang. Dan mereka memandang orang lain pun dengan kacamata yang sama, kacamata materi. Hanya mau bergaul dengan orang yang sederajat, kaya dan terpandang karena uangnya banyak. Sehingga orang di luar itu dianggap kacung dan gak berharga..

Padahal harga diri jauh lebih berharga dibanding hanya sekedar materi. Materi bisa habis tapi harga diri akan selalu ada.



Apa kata Quotes?


COLLECT MOMENTS
(Kumpulkan Momen)

NOT THINGS
(Bukan Materi)


Kumpulkan momen.


Jika materi adalah segala sesuatu yang bisa dilihat dan disentuh maka momen atau pengalaman adalah segala sesuatu yang dialami. Jalan-jalan ke sebuah tempat / negara yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, mencoba menu baru sebuah restoran, mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dicoba atau bahkan menjadi sukarelawan kegiatan amal itu semua adalah pengalaman yang memperkaya hidup kita.

Ya.. intinya di situ.
Jika harta / materi kelihatannya membuat kita kaya dari luar (psst orang kaya pasti keliatan dong penampilannya gimana) tapi pengalaman membuat kita kaya luar dan dalam. Pengalaman bersafari di gurun Afrika sana sambil tatap muka dengan singa bisa saja hanya dialami sekali dalam hidup kita. Pengalaman ini akan terus tersimpan dalam memori kita dan memperkaya hidup kita. Semakin banyak pengalaman hidup semakin bijak kita menjalaninya, semakin dewasa dan bisa jadi semakin membahagiakan kita. Sebaliknya dengan materi / uang, semakin kaya kita belum tentu hidup kita semakin bahagia, malah bisa saja semakin stres untuk menambah harta dan menjaganya dari tangan-tangan jahil.

Makin banyak pengalaman makin pandai kita, bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik, yang mengajari segala sesuatunya. Bahkan gagal juga adalah pengalaman yang berharga karena kegagalan mengajari kita untuk bersabar, tetap gigih pantang menyerah dan menghargai kesuksesan. Hanya orang yang pernah gagal yang bisa menghargai kesuksesan sedemikian rupa.

Jadi jika punya uang dan kesempatan, mumpung masih sehat kumpulkan momen-momen dan pengalaman berharga dalam hidup kita. Pergilah traveling mengunjungi tempat-tempat yang indah, bertemanlah dengan orang-orang yang menginspirasi, baca buku yang memberi manfaat serta belilah barang yang mendukung kegiatan yang kita sukai, seperti kamera yang bagus, tas ransel dan koper yang pantas serta kacamata tabir surya, misalnya.

Karena hidup ini hanya sekali. Harta gak dibawa mati. Tapi pengalaman akan terus hidup dalam memori orang-orang yang kita tinggalkan saat kita tiada nanti. Tanamkan memori yang indah bagi orang-orang yang kita temui dengan menciptakan momen yang akan selalu terkenang sepanjang masa..

Kampili Dam, Gowa, Sulawesi Selatan
Salam..

No comments:

Post a Comment