Thursday 16 March 2017

Mengapa Tuhan Hadirkan Penghianat Dalam Hidup Kita?

Apakah ditinggalkan itu nasib?


Dalam interaksi kita dengan orang lain kadang terjadi pasang surut. Kita memiliki banyak teman, banyak relasi, banyak kawan dan sahabat yang selalu ada untuk kita. Banyak hal yang kita lakukan bersama, putuskan bersama sehingga hubungan pertemanan menjadi begitu dekatnya layaknya saudara meski gak ada hubungan darah sama sekali.

Kadang juga kita dihadapkan pada kenyataan bahwa teman-teman dan sahabat itu ternyata menghianati kita, mengambil keuntungan yang gak sedikit dari pertemanan kita, tega mengorbankan kita untuk kepentingannya. Sesuatu yang gak pernah terpikir sama sekali akan dilakukannya.

Tapi itulah kenyataan yang harus diterima dengan hati lapang.. Mengapa dia tega berlaku seperti itu? Jika dia meninggalkan kita bukanlah nasib kita yang buruk, tapi ada sesuatu yang ingin Tuhan perlihatkan.




Apa kata Quotes?


IF YOU DON'T LOSE FRIENDS
(Kalo kamu gak kehilangan teman)

YOU'RE NOT GROWING UP
(Kamu gak akan bertumbuh)


Pertumbuhan itu mutlak adanya.


Perhatikan organ tubuh yang kita miliki, setiap hari mereka bertumbuh. Rambut kita bertambah panjang, kuku jari, tubuh yang semakin tinggi karena pertumbuhan itu mutlak adanya. Pertumbuhan adalah sesuatu yang alami. Suka atau tidak pasti akan tetap begitu karena begitulah hukumnya, begitulah Sang Pencipta mengaturnya.

Begitu juga dengan pikiran dan kedewasaan kita sebagai manusia harus terus bertumbuh dan gak boleh stagnan. Kita dilimpahi tanggung jawab yang besar untuk mengurusi bumi, mengurusi manusia dan mengurusi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar kita agar selaras dan seimbang. Pertumbuhan itu mutlak agar kita bisa memikul tanggung jawab yang berat di pundak kita.

Agar kita terus bertumbuh Tuhan punya cara sendiri, salah satunya adalah menghadirkan penghianat dalam hidup kita. Sebagai orang yang dihianati tentu saja kita akan merasa kesal, marah dimanfaatkan dan dibutakan olehnya. Dan satu-satunya jalan untuk melampiaskan kemarahan itu adalah memutus hubungan silaturahmi dengannya. Kita putus hubungan pertemanan karena tahu bahwa orang seperti itu gak pantas hadir dalam hidup kita. Kehilangan teman karena dihianati atau karena hal lain adalah cara Tuhan mengajarkan kita menghargai hubungan baik dan bertumbuh setelah berada dalam kesakitan.

Rasa sakit karena ditinggalkan seseorang yang berarti dalam hidup kita membuat kita berusaha untuk bertahan hidup (survive). Rasa sakit itu membuat kita beradaptasi dengan kondisi terburuk dalam hidup. Rasa sakit mendewasakan kita. Membuat kita belajar bahwa jika seseorang memutuskan pergi dalam hidup kita bukan berarti kita buruk. Tapi karena Tuhan ingin memperlihatkan siapa sebetulnya dirinya, siapa sebetulnya yang baik, siapa yang harus kita pertahankan dan kita berikan perhatian. Bukankah seorang penghianat tak pantas untuk dikasihi? Tuhan membuka mata kita. Tuhan mengajarkan kita untuk menilai seseorang dari sudut pandang yang berbeda. Membencinya gak akan menyelesaikan masalah. Maafkan kelakuannya bukan karena kita setuju diperlakukan begitu tapi karena kita layak untuk hidup tenang tanpa dendam..

Gak ada manusia yang sempurna. Tapi hidup kita bisa lebih sempurna jika kita dikelilingi oleh mereka yang sungguh-sungguh peduli dan memang ingin berada di dekat kita. Tapi kita baru mengetahui siapa yang harus kita pertahankan saat kenyataan tentang siapa mereka sebenarnya terkuak. Kita gak akan pernah bertumbuh menjadi dewasa jika kita gak pernah kehilangan teman, gak pernah ditinggalkan dan gak pernah dihianati. Jadi hadapilah masalah ini dengan santai. Bersyukurlah atas semua masalah yang datang, itu adalah pengalaman yang memberi banyak pelajaran. Pelajaran yang membentuk siapa kita di masa datang.


Bersyukurlah atas teman-teman yang dihadirkan dalam hidup kita

Salam..

No comments:

Post a Comment