Thursday 27 October 2016

Apa Kamu Egois?

Egois


Pernah gak dibilangin egois ama orang? Gimana rasanya? Sebel kan..?
Karena kesan egois itu jelek ya.. Orang egois itu mentingin dirinya sendiri, aku melulu dan gak pernah kamu atau orang lain. Dirinya yang pengen diperhatiin, dimanjain, disanjung, diikutin, gak mau ditolak dan dibenci...
Apa salah..?? Gak dong ! Itu manusiawi banget. Tapi kok begitu ada yang bilang "Kamu egois banget sih !" kita jadi meradang dan marah...
Sebenarnya egois itu apaan sih?




Apa kata quotes?


SELFISHNESS IS NOT 
LIVING YOUR LIFE
(Egois itu bukan hidup)

AS YOU WISH TO LIVE IT
(sesuai apa yang kamu inginkan)

SELFISHNESS IS WANTING OTHERS
(Egois itu menginginkan orang lain)

TO LIVE THEIR LIVES 
AS YOU WISH THEM
(untuk hidup sesuai keinginanmu)

Apa sebenarnya egois itu?


Kadang kadang kita ingin menyendiri menikmati hidup jauh dari hiruk pikuk dan keramaian dunia. Teman teman merasa diabaikan, merasa  kalau kita menjauhkan diri dan tak peduli. Keluarlah anggapan kalau kita egois.
Kadang orang lain datang pada kita dan minta dibantu, bukannya tak mau menolong tapi kita punya alasan sendiri mengapa tidak bisa membantunya. Lagi lagi kita dicap egois karena tak bersedia membantu.
Ada lagi kasus dimana kita menolak untuk mengikuti keinginan banyak orang karena tidak sesuai dengan prinsip yang kita miliki, akhirnya kita disebut egois juga.

Betulkah sikap itu dianggap egois? Benarkah kita hanya mementingkan diri sendiri? Apakah kita tidak boleh menyendiri dan menikmati hidup? Apakah kita tidak boleh menolak keinginan orang lain? Haruskah kita selalu sepakat dengan keinginan banyak orang? Tidak bolehkah kita berbeda?

Kita perlu merumuskan apa yang disebut egois dulu ...

Jika kita hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan itu bukan egois, itu bukan mementingkan diri sendiri. Jelas kan? Saya ulangi ya... Hidup sesuai keinginan bukan egois... Itu adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu yang membuatnya unik dan berbeda dengan orang lain.
Saya mau pilih keyakinan ato agama yang berbeda dengan kamu itu hak saya dong. Saya suka musik melow itu juga hak saya. Saya suka bau rumput dan wangi bunga yang segar itu adalah saya banget.. Dan saya menjalani hidup sesuai dengan apa yang saya suka, yang saya cita-citakan, yang saya impikan, sepanjang itu gak merugikan siapapun it's totally fine.. Kamu boleh gak sama dan kamu boleh beda silakan. Itu hak kamu.

Justru jika kita menginginkan orang lain untuk menjadi apa yang kita mau, memerintahkan mereka untuk ikuti keinginan kita, mereka tak boleh berbeda, tak boleh menolak itulah yang egois.

Ini betul betul mementingkan diri sendiri, karena tak ada celah yang kita beri buat orang lain untuk melakukan keinginannya. Hanya keinginan kita yang penting, persetan dengan kepentingan dan keinginan orang lain.

Kita sering berlaku egois tanpa disadari. Hanya karena punya posisi yang memungkinkan kita untuk berlaku egois, bukan berarti kita harus melakukan nya. Entah karena kita seorang bos, pimpinan, orang tua, guru, ketua kelas, pimpinan kelompok, yang paling pintar, yang paling kece, yang paling populer..... yang punya power untuk menekan orang lain. Kita sibuk menyuruh, memerintahkan dan menginginkan orang lain melakukan keinginan kita, semata mata agar kepentingan kita bisa diakomodasi.
Kalau perlu kita mengikutkan ancaman segala agar orang lain dengan " rela" melakukannya. Kita tak memberi pilihan bagi orang lain. Pilihannya hanya melakukan atau hidupnya akan menderita.

Inilah egois yang sebenarnya. Kita menjajah orang lain, mengancam dan membuatnya melakukan apapun yang kita inginkan..
Padahal selalu ada ruang untuk bertoleransi, untuk menghargai dan menerima perbedaan. Kita boleh memiliki kuasa tapi orang yang baik memimpin dengan hati, memperlakukan manusia layaknya manusia, memperlakukan orang lain seperti layaknya dia ingin diperlakukan, bukan dengan paksaan, tekanan apalagi ancaman. Karena apapun yang dilakukan dengan dipaksakan tak akan berhasil dengan baik.

Begitu pun juga bagi para orang tua. Jadi lah orang tua yang bijak yang tahu betul menempatkan kapan harus tegas dan kapan harus berkompromi. Karena anak anak itu meski lahir dari kita tapi sebenarnya bukan milik kita, mereka hanya dipercayakan Tuhan dalam pengawasan kita. Mereka punya pemikiran sendiri, keinginan sendiri yang harus dihargai. Jangan jadi orang tua yang egois karena itu akan menghasilkan anak anak yang gak bahagia, nakal, biang keributan dan selalu tertekan karena gak percaya diri..
Jadi lah orang tua yang mensupport keinginan anak anaknya, tahu apa yang terbaik tanpa harus memaksakan...

Jadilah manusia yang baik. Kontrol kelakuan diri sendiri karena itu jauh lebih mudah dibanding mengontrol kelakuan orang lain..

Salam...

No comments:

Post a Comment