Kita gak bisa ngatur apa yang ada di pikiran orang lain.
Kita selalu takut melangkah karena suka takut akan pandangan orang. Kita begitu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita. Kita harus memastikan semua sempurna sebelum keluar menghadapi orang lain. Karena kita ingin meninggalkan kesan yang baik. Tapi orang begitu susah untuk dipuaskan, tak pernah ada yang sempurna di mata mereka. Selalu saja ada celanya. Gak percaya?
Lihat ini :
- Kita baik dibilangin munafik. Pernah gak sih kamu senyum pada para haters yang ngebenci kamu habis-habisan. Maksudnya sih kamu itu cinta damai dan gak suka cari konflik. Kamu tetap baik sama siapapun bahkan sama mereka yang benci kamu sekalipun. Tapi bukannya kagum mereka malah nuduh kamu munafik?? Lain di bibir lain di hati.
- Kita ramah dibilangin murahan. Kamu ramah sama siapa aja karena itu memang karaktermu, bahkan sama cowok-cowok di sekitarmu. Tapi apa pandangan para cewek yang ngeliat keramahanmu? Mereka pikir kamu itu murahan dan gampang diajak kencan siapa aja?
- Kita cuek dibilangin jual mahal. Kalo cuek ato jaim dikit eh mereka pada ribut kalo kamu tuh sok jual mahal, sok jaga citra, padahal kamu bukan siapa-siapa dan gak punya prestasi yang bisa dibanggain.
- Kita diem dibilang unsos. Kadang emang kamu perlu sendiri dan gak ingin diganggu siapa-siapa. Wajar dong kalo kamu diem dan kalem-kalem aja, eh orang-orang menuduh kamu unsos, gak suka sosialisasi, dan gak suka gaul.
- Bersosialisasi dibilang sok ngeksis. Punya akun di medsos itu memang gampang-gampang susah. Rajin ngapdet, rajin posting, rajin komen dibilang sok ngeksis. Belum lagi kalo kamu punya banyak follower dan teman di dunia nyata juga. Wah kamu gak bakalan luput dari cercaan. Percaya deh !
- Suka kenalan sama orang baru dibilang SKSD. Dasarnya kamu tuh orang yang suka berteman, tapi apa lacur, kamu malah dituduh sok kenal sok dekat, sok akrab sama siapapun. Padahal menambah teman kan gak ada salahnya?
- Suka menebar kebaikan dibilang pencitraan. Kalo kita baek dan ngajak orang ikut melakukan kebaikan kan bagus toh? Tapi orang suka curigaan dan berprasangka kalo kamu tiba-tiba aja baik hati dan jadi pelopor kebaikan, pasti ada apa-apanya, minimal pengen dipuji.
- Tulus nolong dibilang modus. Kamu ketemu cewek yang lagi kesusahan dan kamu punya kemampuan buat nolong dia dan kamu tulus nolongin. Eh kamu dibilangin modus, pengen pedekate ato ada udang di balik batu.
- Berpendapat dibilang curhat. Kalo kebetulan kamu nemu sesuatu dan komen sesuai apa yang ada di kepalamu orang malah bilang kamu curhat. Emang gak boleh ya mengemukakan pendapat? Bukannya itu dilindungin undang-undang kan? Kalo gak percaya buka deh UUD 45.
- Peduli dibilang kepo. Kamu liat temenmu lagi muram dan kamu peduli padanya, makanya kamu nanya sambil nawarin siapa tau ada yang bisa kamu bantu, eh dianya marah. Kamu dituduh kepo dan mau tau aja urusan orang. Wah salah lagi deh !
- Photogenic dibilang jago ngedit. Gak pernah ada yang suka kalo kamu upload foto yang bagusan dikit. Dikiranya pake aplikasi foto, jago ngedit biar wajahmu keliatan enak padahal aslinya sih bikin eneg. Padahal wajahmu yang pas-pasan itu kalo difoto dengan angle yang baik bisa ngasilin hasil yang luar biasa. Cuma orang gak bisa nerima itu !
- Pake make up dikit dibilang sok kecakepan. Padahal kamu udah pake make up yang natural, kalo pun sedikit heboh itu juga karena kamu pengen ke kondangan. Gak ada salahnya tampil cantik, bukankah itu enak diliat? Tapi haters tetaplah gak suka.
Apa kata Quotes?
WHEN YOU WERE THE PERSON YOU USED TO BE, THEY JUDGE YOU
Saat kamu jadi orang yang apa adanya, mereka menilai kamu
WHEN YOU FINALLY CHANGED, THEY CRITISIZE YOU
Saat kamu akhirnya berubah ke arah yang lebih baik, mereka mengkritikmu
YOU REALLY CAN'T WIN WITH PEOPLE
Kamu bener-bener gak bisa menang ngadepin orang lain
Kamu apa adanya, salah...!
Baca kembali poin-poin di atas, kamu pengen tampil seperti apa adanya dirimu. Kamu baik, pendiam, gak banyak omong, tulus, apa adanya, orang tetap bakal menilai kamu. Kamu tinggal di rumah dan gak keluar orang tetap menilai kamu, apalagi kalo kamu keluar, bergaul dan menjadi bagian dari masyarakat.
Kita semua saling menilai. Adalah sifat orang untuk menilai orang lain. Motivasinya macam-macam. Ada yang karena sirik, ada yang karena iseng, ada yang suka mencari kekurangan orang lain, biar dia lega karena ternyata orang lain gak lebih baik dari dirinya.
Kamu berubah pun mereka tetap mengkritik.
Misalnya nih kamu gerah karena selalu dibilang unsos, gak mau gaul dan suka menyendiri, akhirnya kamu mutusin buat keluar, nyari teman, mulai bergaul dan berbaur dengan teman-teman yang ada di sekitarmu. Apakah mereka berhenti menilaimu? Tidak..!! Mereka yang biasanya tidak mengkritik karena tidka tau pasti kamu seperti apa, kini mulai melontarkan kritikan.
Kamu dibilang sok akrab, modus, pencitraan, pengen dipuji, sok gaul. ??????...
Apa saja yang tadinya mereka nilai unsos berubah jadi kritikan yang lebih pedas dan lebih nyakitin.
Lalu gimana solusinya?
Udah dibilangin kamu gak bakalan menang ngadepin orang lain, apalagi diantara mereka yang mengaku temanmu ada yang namanya haters. Mereka ini sebenarnya ngebenci kamu, tapi gak nunjukin secara terang-terangan. Mereka suka liat kamu susah.
Apapun yang kamu lakukan pasti akan dinilai, entah itu para haters atau bahkan para pemujamu. Kalo kamu mau dengerin semua komentar mereka, kamu pasti gila ato paling tidak stres. Jadi sikap terbaik adalah CUEK..!!
Biarkan mereka berkomentar, lakukan apa yang kamu anggap baik buat dirimu. Gak ada urusan dengan mereka. Karena mereka punya mulut, kamu larang pun mereka tetap akan komen. Jadi ya... ANJING MENGGONGGONG KAFILAH TERUS BERLALU (kalo perlu sambil bersiul). Oke??
No comments:
Post a Comment