Manusia palsu itu nyata adanya..
Bukan manekin atau boneka ya..? Tapi manusia yang tampil beda dengan dirinya yang sesungguhnya. Kok ada orang yang mesti tampil palsu sih? Alasannya bisa macam-macam sih. Diantaranya biar bisa mengesankan hati orang lain. Karena gak pede nampilin dirinya yang asli.
Apa kata Quotes?
I HATE THE FACT THAT
Ku benci kenyataan kalo
SOME PEOPLE JUDGED FOR BEING REAL
beberapa orang dinilai jelek karena jujur
WHILE SOME ARE GETTING LOVED
sementara yang lain disukai
FOR BEING FAKE.
meski tampil palsu
Dunia udah kebalik-balik.
Sebenarnya bukan dunianya yang kebalik-balik tapi manusia yang hidup di dunia ini suka mikir kebalik-balik. Orang yang tampil apa adanya dianggap aneh, anti mainstream, dan gak boleh diajak temenan atau jadi contoh. Kebanyakan mereka ini memang suka protes, doyan demo dan anti kemapanan. Liat aja para aktivis kemanusiaan yang memperjuangkan kesamaan hak, kesetaraan gender, perlawanan pada rezim yang berkuasa, para pencinta lingkungan, para pejuang yang membela nasib TKI, mereka ini sebenarnya orang-orang jujur yang selalu mau membantu menegakkan kebenaran, meski harus lewat protes atau demo.
Yang paling penting buat mereka adalah prinsip hidup yang dipegangnya. Kalo yang bener tetaplah bener dan harus diperjuangkan, meski semua orang menganggapnya salah. Yang salah tetap aja salah meski semua orang berkata benar.
Mereka ini suka tampil apa adanya dan gak peduli dengan penilaian orang lain padanya. Karena yang terpenting adalah tujuannya memperjuangkan prinsip hidup yang benar itu tercapai. Mereka ini suka jadi diri sendiri dan menolak jadi orang lain.
Tapi kebanyakan kita suka menilai mereka ini sebagai pribadi aneh dan anti mainstream, pengacau, pemberontak yang harus disingkirkan karena mengganggu tatanan kehidupan yang sudah berjalan selama ini.
Saya juga gak sepaham dengan mereka yang demo sambil merusak atau menutup jalan.. tapi banyak juga yang memperjuangkan kebaikan dan kebenaran secara santun..
Sementara ada juga orang yang tampil palsu, berbuat baik, memperhatikan nasib orang banyak, sering bagi-bagi duit atau bagi barang, tapi bukan tanpa maksud. Mereka berusaha menaikkan citranya di mata orang lain. Kalo bahasa kerennya sih pencitraan. Mereka berusaha dipandang baik sama orang lain agar orang lain memberi apa yang diingininya.
Karakter begini banyak kita jumpai pada para politikus, mereka yang mengaku memperjuangkan hidup rakyat padahal memakan uang rakyat. Mereka yang ingin bertarung di pilkada/pemilu, dielu-elukan oleh pendukungnya yang telah disuap dengan uang dan dijanjikan posisi..
Para artis, selebritis dengan gaya hidup mewah mereka yang palsu, menebar senyum kepalsuan kepada para fansnya, mereka haram hukumnya untuk bersedih dan melakukan hal yang negatif karena itu berpengaruh pada kariernya, berpengaruh pada rating sinetron, film maupun iklan yang diperankannya.
Tapi anehnya...kepalsuan itu justru dicintai dan dipuja penggemarnya. Mereka seolah menutup mata dengan keadaan yang sebenarnya..lebih suka dengan semua yang palsu..
Lebih suka liat artis idolanya dengan bulu mata palsu anti, payudara palsu, bibir palsu, bokong palsu, bola mata palsu...karena yang palsu itu lebih cantik dibanding yang asli.. (tepok jidat).
Itulah dunia kita sekarang ini..lebih baik jadi diri sendiri dan berkarya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, daripada mikirin sesuatu yang di luar kontrol kita. Selera masing-masing sih kalo suka yang asli, palsu ato yang aspal...
Salam...
No comments:
Post a Comment