Bokek dan ngutang melulu.
Mungkin kamu menjadi bagian dari banyak orang yang selalu merasa kekurangan. Kurang cantik, kurang langsing, kurang tinggi, kurang kaya, kurang diperhatikan bahkan kurang duit melulu..yang penting bukan kurang ajar ya..!!
Mengapa bisa begitu?
Karena ukuran dan standar yang kamu pake adalah ukuran orang lain. Kamu merasa kurang cantik/tampan, karena pembandingnya adalah artis sinetron. Kamu merasa kurang langsing karena pembandingnya adalah model majalah. Kamu merasa kurang tinggi karena pembandingmu adalah pemain basket. Kamu merasa kurang diperhatikan karena pembandingmu adalah anak mami yang manja. Kamu merasa kurang duit karena pembandingmu adalah Mark Zuckerberg bos fesbuk yang kaya raya....
Tahu gak, Bang Mark ini sebelum kaya raya adalah mahasiswa biasa yang punya sedikit ilmu dan ilmunya dipake buat bikin aplikasi yang ngebantu banyak teman mahasiswa sepertinya. Kemudian aplikasi itu terus disempurnakan kemudian menjadi viral seperti sekarang ini. Kekayaannya gak terjadi dalam semalam, tapi melalui kerja keras yang berdarah-darah..
Jadi kalo kamu bandingin dirimu dengan Mark, kemudian merasa miskin, wajar... pembandingnya ketinggian.. Trus kamu boleh ngeles dengan bilang si Mark itu IQ nya tinggi dan pinter. Dia pasti juga udah nguasain banyak ilmu manajemen dan ilmu menjadi kaya..Wajar dong dia kaya beneran...padahal belum tentu! Jangan suka berprasangka...
Apa Kata Quotes?
PERSONAL FINANCE IS 80 % BEHAVIOR
( Persoalan keuangan itu 80 % ditentukan oleh sikap)
AND ONLY 20 % KNOWLEDGE
(dan hanya 20 % pengetahuan)
Kelakuan / sikap adalah kata kuncinya..
Mengapa kamu selalu kurang duit? Apa karena kamu kurang pinter di sekolah? Apa karena IQ mu jongkok? Sesuai quote di atas, masalah keuangan tidak ditentukan oleh kepintaran. Meski kamu sarjana ekonomi, jago dalam akunting, pintar matematika dan itung-itungan tapi bokek melulu, artinya ada yang salah dengan dirimu. Pastinya bukan karena IQ, kecerdasan dan ilmumu, tapi karena sikap dan perilakumu.
Pada artikel sebelumnya admin udah cerita bahwa jago matematika gak menjamin kamu gak bokek.. Karena semua tergantung dari kelakuanmu... Saat punya duit kamu punya kekuasaan penuh buat memperlakukan duitmu itu. Mo ditabung, mo diinvestasikan, mo dibelanjakan sampe habis, semua tergantung padamu..
Kenapa yang kaya terus bertambah kaya dan yang miskin terus miskin bahkan bertambah miskin? Karena sikapnya memperlakukan uang yang beda. Orang kaya memperlakukan uangnya untuk menghasilkan uang yang lebih banyak lagi. Kalau perlu beli barang, dia pastikan bahwa barang itu menghasilkan uang. Beli real estate, properti, tanah, bangunan, ruko, mobil truk atau mobil pick up yang nantinya akan menghasilkan uang yang jauh lebih banyak dibanding harga belinya. Barang itu dijual kembali atau dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Itu sebabnya uangnya terus bertambah karena caranya memperlakukan uang yang beda. Dia tak bekerja untuk menghasilkan uang, tapi uang yang bekerja untuknya.
Sementara orang miskin, menghabiskan waktunya untuk bekerja mencari uang. Setelah uang dia dapatkan dihabiskan lagi untuk belanja kebutuhannya. Jika ada sisanya digunakan untuk bersenang-senang.
Ada juga yang menganut hidup itu hanya sekali karena itu perlu bersenang-senang. Sehingga semua uang yang didapatkannya dengan susah payah dihabiskan untuk bersenang-senang. Jalan-jalan ke tempat eksotis, makan di restoran mewah, belanja sampai kartu kredit overlimit. Yang penting senang..meskipun akhirya susah...
Orang kaya bisa menunda kesenangan, jika dianggapnya kesenangan itu tak menghasilkan uang baginya. Dia tak alergi kesenangan tapi setiap kesenangan itu harus ada tujuan dan ada hasilnya. Main golf di resort mahal dan terkenal gak masalah sepanjang saat main dia bisa menghasilkan kesepakatan bisnis yang besar dengan kawan main golfnya. Tak masalah nginap di hotel bintang 5, jika di hotel itu dia bisa melobby rekanan bisnis untuk mendapatkan proyek milyaran.
Lihat kan..? Kelakuannya beda..hasilnya juga beda. Si kaya gak pernah kekurangan duit karena apapun yang dilakukanya gak mengurangi jumlah duitnya tapi menambahnya sampai berkali kali lipat.
Sementara si miskin baru punya uang sedikit sudah sibuk membelanjakannya seolah uang itu tak akan habis. Meskipun setelah bersenang-senang dia menderita, itu resiko yang harus dihadapinya. Toh dia masih bisa kerja keras kalo perlu ngutang buat membiayai gaya hidupnya itu..
Jadi jangan pernah menganggap kepintaranlah yang membuat seseorang kaya. Banyak yang jenius menghasilkan penemuan yang langka tapi tak bisa menjual hasil penemuannya, ya..gak bisa kaya..
Ya... perilakunya dan pilihan-pilihan yang diambilnya saat menggunakan uangnya lah yang membuat seseorang jadi kaya..
Jika tak ingin kurang duit melulu, perbaiki sikap! Jangan boros, sesuaikan gaya hidup dengan kemampuan, cari peluang bisnis dan investasi yang menguntungkan. Jangan jadi budak uang, biarkan uang bekerja untuk kamu.
Salam...
No comments:
Post a Comment